Bener ga sih kalo rokok itu bisa merusak
tubuh kita? Tapi yang jadi pertanyaan, kenapa masih banyak orang yang gemar
merokok. Bagi para remaja merokok adalah hal yang gaul. Kalo kamu ga ngerokok
berarti ga gaul.
Katanya sih begitu !!!!
Bagi kalian para perokok aktif masikah
anda bisa berfikir demikian setelah melihat dampak merokok?
Apa itu
rokok?
Rokok adalah
silinder dari kertas berukuran panjang antara 70 hingga 120 mm (bervariasi
tergantung negara) dengan diameter sekitar 10 mm yang berisi daun-daun tembakau
yang telah dicacah. Rokok dibakar pada salah satu ujungnya dan dibiarkan
membara agar asapnya dapat dihirup lewat mulut pada ujung lain.
Rokok biasanya dijual dalam bungkusan
berbentuk kotak atau kemasan kertas yang dapat dimasukkan dengan mudah ke dalam
kantong. Sejak beberapa tahun terakhir, bungkusan-bungkusan tersebut juga
umumnya disertai pesan kesehatan yang memperingatkan perokok akan bahaya
kesehatan yang dapat ditimbulkan dari merokok, misalnya kanker paru - parutau
serangan jantung (walapun pada kenyataanya itu hanya tinggal hiasan, jarang
sekali dipatuhi).
Menurut informasi yang ada berikut ini
adalah perkembangan rokok di dunia. Manusia di dunia yang merokok untuk pertama
kalinya adalah suku bangsa Indian di Amerika, untuk keperluan ritual seperti
memuja dewa atau roh. Pada abad 16, Ketika bangsa Eropa menemukan benua
Amerika, sebagian dari para penjelajah Eropa itu ikut mencoba-coba menghisap
rokok dan kemudian membawa tembakau ke Eropa. Kemudian kebiasaan merokok mulai
muncul di kalangan bangsawan Eropa. Tapi berbeda dengan bangsa Indian yang
merokok untuk keperluan ritual, di Eropa orang merokok hanya untuk kesenangan
semata-mata. Abad 17 para pedagang Spanyol masuk ke Turki dan saat itu
kebiasaan merokok mulai masuk negara-negara Islam.
Tiga zat utama yang ada pada rokok
adalah Nikotin (terdapat pada daun tembakau), karbon monoksida [CO] (terdapat
pada asap rokok) CO dapat menyerobot oksigen dalam tubuh sehingga jantung
terpaksa bekerja lebih keras, Tar (komponen pada asap rokok) bahan ini dapat
berasal dari daun tembakau ataupun dari zat yang ditambahkan pada tembakau saat
pemrosesan. Tar bersifat Karsinogen yaitu dapat menyebabkan kanker.
Selain, berkontribusi merusak
keseimbangan alam dengan gas hasil pembakaran tidak sempurnanya yaitu karbon
monoksida (CO), mereka juga menularkan berbagai risiko kesehatan terhadap
jutaan orang yang tidak bersalah (perokok pasif). Apalagi perokok hanya
menghirup 15% asapnya sedangkan 85% dihirup perokok pasif. Hasilnya,
diperkirakan seorang perokok aktif dapat membunuh 200 ribu orang perokok pasif
dalam satu tahun (WHO, 2007). Jujur aja, saya tidak suka jika ada orang yang
merokok didekat saya (maaf bagi para perokok), selain asap yang menyesakan dada
asap rokok juga dapat mempengaruhi kesehatan saya.
Peningkatan harga dan cukai rokok
akan memberi manfaat pada ekonomi dan kesehatan (berkurangnya konsumsi rokok).
Tapi, fakta membuktikan cukai rokok di Indonesia tergolong rendah. Cukai rokok
di Indonesia saat ini hanya 37% sedangkan Jepang (61%), China (40%), India
(72%), Thailand (75%), Malaysia (49-57%), Philipina (64-49%), dan Vietnam
(45%). Selain rendah, secara konsepsional peruntukkannya pun menyimpang. Cukai
rokok Indonesia mengalir ke kas APBN untuk dana pembangunan, bukan untuk
mengendalikan barang yang dikenai cukai, yaitu rokok. Hal ini menyimpang dari
formula universal bahwa cukai adalah “pajak dosa” (sin tax), sehingga sekian persen dari
cukai seharusnya dialokasikan untuk mengendalikan bahaya rokok (earmarking tax).
Banyak oramg yang masa bodo
dengan kesehatannya, mereka mengganggap kalo udah waktunya mati ya mati. Tapi
anggapan itu bisakah diubah? Bukankah kita diciptakan sebagai manusia
diharapkan bisa menjaga semua pemberian Tuhan kepada kita?
0 komentar:
Posting Komentar