Menurut Jones ada 7 sifat yang harus dimiliki oleh seorang konselor, adalah sebagai berikut :
1.Tingkah
laku yang etis. Sikap dasar seorang konselor harus mengandung ciri
etis, karenakonselor harus membantu manusia sebagai pribadi dan
memberikan informasi pribadiyang bersifat sangat rahasia. Konselor harus
dapat merahasiakan kehidupan pribadikonseli dan memiliki tanggung jawab
moral untuk membantu memecahkan kesukarankonseli.
2.Kemampuan intelektual.
Konselor yang baik harus memiliki kemampuan intelektualuntuk memahami
seluruh tingkah laku manusia dan masalahnya serta dapat
memadukankejadian-kejadian sekarang dengan pengalaman-pengalamannya dan
latihan-latihannyasebagai konselor pada masa lampau. Ia harus dapat
berpikir secara logis, kritis, danmengarah ke tujuan sehingga ia dapat
membantu konseli melihat tujuan, kejadian-kejadian sekarang dalam
proporsi yang sebenarnya, memberikan alternatif-alternatif yangharus
dipertimbangkan oleh konseli dan memberikan saran-saran jalan keluar
yangbijaksana. Semua kecakapan yang harus dimiliki seorang konselor di
atas membutuhkantingkat perkembangan intelektual yang cukup baik.
3.Keluwesan (fleksibelity).
Hubungan dalam konseling yang bersifat pribadi mempunyaiciri yang supel
dan terbuka. Konselor diharapkan tidak bersifat kaku dengan
langkah-langkah tertentu dan sistem tertentu. Konselor yang baik dapat
dengan mudahmenyesuaikan diri terhadap perubahan situasi konseling dan
perubahan tingkah lakukonseli. Konselor pada saat-saat tertentu dapat
berubah sebagai teman dan pada saat laindapat berubah menjadi pemimpin.
Konselor bersama konseli dapat dengan bebasmembicarakan masalah masa
lampau, masa kini, dan masa mendatang yang berhubungandengan masalah
pribadi konseli. Konselor dapat dengan luwes bergerak dari satupersoalan
ke persoalan lainnya dan dapat menyesuaikan diri dengan
perubahan-perubahan yang mungkin terjadi dalam proses konseling.
4.Sikap penerimaan (accept
ance). Seorang konseli diterima oleh konselor sebagai pribadidengan
segala harapan, ketakutan, keputus-asaan, dan kebimbangannya. Konseli
datangpada konselor untuk meminta pertolongan dan minta agar masalah
serta kesukaranpribadinya dimengerti. Konselor harus dapat menerima dan
melihat kepribadian konselisecara keseluruhan dan dapat menerimanya
menurut apa adanya. Konselor harus dapatmengakui kepribadian konseli dan
menerima konseli sebagai pribadi yang mempunyaihak untuk mengambil
keputusan sendiri. Konselor harus percaya bahwa konselimempunyai
kemampuan untuk membuat keputusan yang bijaksana dan bertanggungjawab.
Sikap penerimaan merupakan prinsip dasar yang harus dilakukan pada
setiapkonseling.
5.Pemahaman (und erst and ing ).
Seorang konselor harus dapat menangkap arti dari
ekspresikonseli.Pemahaman adalah mengkap dengan jelas dan lengkap maksud
yang sebenarnyayang dinyatakan oleh konseli dan di pihak lain konseli
dapat merasakan bahwa iadimengerti oleh konselor. Konseli dapat
menangkap bahwa konselor mengerti danmemahami dirinya, jika konselor
dapat mengungkapkan kembali apa yang diungkapkankonseli dengan bahasa
verbal maupun nonverbal dan disertai dengan perasaannya sendiri.Ungkapan
konselor ini harus dapat ditangkap oleh konseli. Kemampuan konselor
dalammemahami konseli pada setiap konseling dapat terjadi dengan
menempatkan dirinya padakaca mata konseli. Memahami orang lain tidak
cukup hanya mengerti data-data yangterkumpul, tetapi yang lebih penting
konselor dapat mengerti bagaimana konseli memberikan arti terhadap
data-data tadi. Memahami dalam proses konseling jangandisamakan dengan
memahami suatu ilmu pengetahuan. Dalam ilmu pengetahuan orangingin
menangkap arti yang objektif, sedangkan dalam konseling justru karena
inginmenangkap arti yang subjektif, yaitu arti yang diberikan oleh
konseli. Dalam konselingyang diperlukan bukan kebenaran yang objektif,
melainkan bagaiman konseli melihatkebenaran itu. Seorang konselor tidak
perlu meneliti kebenaran kata-kata konseli, tetapiyang penting bagi
konselor adalah menangkap cara konseli menyatakan kebenarantersebut dan
akhirnya konselor dapat menangkap arti keseluruhan pernyataan
kepribadiankonseli. Seorang konselor harus mengikuti perubahan
kepribadian konseli dengan baik.Konselor harus dapat menyatuakn dirinya
dengan dunia konseli dan dapat menyatukankembali dengan cara yang wajar
dan dengan penuh perasaan agar konseli mudahmenangkap dan mengertinya.
Akhirnya, konseli dapat melihat alternatif-alternatif yangrealistis
dengan diri sendiri dan berani merumuskan suatu keputusan yang
bijaksana.Konselor sangat berperan dalam situasi puncak proses konseling
ini.
6.Peka terhadap rahasia
pribadi. Dalam segala hal konselor harus dapat menunjukkan sikapjujur
dan wajar sehingga ia dapat dipercaya oleh konseli dan konseli berani
membuka diriterhadap konselor. Jika pada suatu saat seorang konseli
mengetahui bahwa konselornyamenipunya dengan cara yang halus, konseli
dapat langsung menunjukkan sikap kurangmempercayai dan menutup diri yang
menghilangkan sikap baik antara dirinya dankonselornya. Konseli sangat
peka terhadap kejujuran konselor, sebab konseli telah beranimengambil
risiko dengan membuka diri dan khususnya rahasia hidup pribadinya.
7.Komunikasi.
Komunikasi merupakan kecakapan dasar yang harus dimiliki oleh
setiapkonselor. Dalam komunikasi konselor dapat mengekspresikan kembali
pernyataan-pernyataan konseli secara tepat. Menjawab atau memantulkan
kembali pernyataankonseli dalam bentuk perasaan dan kata-kata serta
tingkah laku konselor. Konselor harusdapat memantulkan perasaan konseli
dan pemantulan ini dapat ditangkap serta dimengertioleh konseli sebagai
pernyataan yang penuh penerimaan dan pengertian. Dalam koselingtidak
terdapat resep tertentu mengenai komunikasi yang dapat dipakai oleh
setiapkonselor pada setiap konseling.
0 komentar:
Posting Komentar