Senin, 15 Desember 2014

Makalah Sistem Ekonomi Islam



BAB I

PENDAHULUAN

1.1.  Latar Belakang Masalah
Dalam perkembangannya saat ini Ekonomi Islam telah berkembang dengan pesat di Indonesia. Perkembangannya tersebut tidak hanya meliputi praktik lembaga keuangan Islam, tetapi sudah mencapai tataran pembahasan teori dan metodologi. Berbagai diskusi dan pemikiran mengenai Ekonomi Islam banyak diperbincangkan dan dicarikan formulasi teorinya oleh para cendikiawan muslim di seluruh dunia. Berkaitan dengan perkembangannya tersebut, Ekonomi Islam terus melakukan perumusan-perumusan teori dan pengkajian ulang terhaadap rumusan ekonomi konvensional, yang telah mapan saat ini, karena pada kenyataanya banyak fenomena-fenomena yang gagal dijelaskan oleh sistem ekonomi konvensional. Salah satu kritik, selain penggunaan bunga sebagai riba dalam kegiatan ekonomi, Ekonomi Islam yang menjatuhkan kemapanan sistem ekonomi konvensional adalah kritik terhadap analisis pareto optimum.
Pareto optimum adalah suatu kondisi keseimbangan umum yang ingin dicapai dalam setiap kegiatan ekonomi dalam pasar ekonomi konvensional. Pareto optimum menggambarkan suatu keseimbangan yand efisien, dimana dalam kondisi pareto masyarakat sebagai pelaku ekonomi tidak dapat meningkatkan tingkat kepuasaan optimalnya tanpa merugikan tingkat kepuasan orang lain. Bila kondisi tersebut telah tercapaia maka sesungguhnya telah dicapai suatu kesejahteraan bagi masyarakat. Kondisi seperti inilah yang ingin dicapai sitem ekonomi konvensional.
1.2.  Rumusan Makalah
1.      Apa yang dimaksud dengan Sistem Ekonomi Islam ?
2.      Bagaimana prinsip-prinsip Sistem Ekonomi Islam ?
3.      Bagaimana peranan pemerintah dalam menanggapi Sistem Ekonomi Islam ?
 1.3.  Tujuan Penulisan
1.      Dapat mengetahui definisi dari Sistem Ekonomi Islam.
2.      Dapat memehami dasar – dasar Sistem Ekonomi Islam
3.      Dapat mengetahui peranan pemerintah dalam menyikapi Sistem Ekonomi Islam.
 1.4.  Metode dan Teknik Penulisan
Teknik pengumpulan materi yang digunakan dalam menyusun makalah ini adalah sebagai berikut :
1.Pengumpulan data dan informasi dilakukan dengan mempelajari atau membaca   buku-buku yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.
2.Mencari data di internet.
3.Berdiskusi bersama orang tua.

BAB II

PEMBAHASAN

A. SISTEM EKONOMI ISLAM

2.1. Pengertian
Sistem ekonomi Islam – sesuai dengan namanya – adalah suatu sistem ekonomi yang berdasarkan nilai-nilai Islam, dalam hal ini Al-Quran dan Al-Hadis sebagai sumber utamanya. Para pemikir ekonomi Islam banyak yang mencoba mendefinisikan ilmu ekonomi Islam dengan lebih khusus lagi. Umer Chapra, salah seorang pemikir modern ekonomi Islam, mendefinisikan ekonomi Islam sebagai, “cabang ilmu pengetahuan yang membantu mewujudkan kesejahteraan manusia melalui alokasi dan distribusi sumber-sumber daya yang langka yang sesuai dengan magashid, tanpa mengekang kebebasan individu secara berlebihan, menimbulkan ketidakseimbangan makroekonomi dan ekologi, atau melemahkan keluarga dan solidaritas sosial dan jalinan moral dari masyarakat.” Sedangkan, M.A. Mannan mendefinisikannya, “…ilmu pengetahuan sosial yang mempelajari masalah ekonomi dari orang-orang yang memiliki nilai Islam.”  
Sistem ekonomi Islam bukanlah suatu sistem yang setengah-setengah. Artinya sistem ekonomi Islam tidak hanya menunjukkan bagaimana cara untuk melakukan kegiatan perekonomian agar menguntungkan pelaku ekonomi tersebut, tetapi juga prinsip-prinsip Islami yang melandasi setiap kegiatan ekonomi yang dilakukan para pelaku ekonomi. Prinsip-prinsip relijius itu menjadi faktor yang amat penting karena berlandaskan ajaran dan prinsip Islam-lah sistem ekonomi Islam dibangun. Jadi Islam sebagai agama tidak hanya mengatur masalah tauhid, ibadah, dan akhlaq, tetapi juga muamalah atau implementasi ajaran Islam dalam setiap sendi-sendi kehidupan. Hal ini sesuai dengan ajaran Islam, yang dibawa Nabi Muhammad SAW, sebagai rahmat kepada alam semesta ini dan tujuan umat muslim agar selamat dunia – akhirat.
Oleh karena itu, dalam mencari kemakmuran dan nafkah di dunia ini, melalui kegiatan ekonomi, umat Islam harus memperhatikan syariah yang telah digariskan Al-Quran dan Al-Hadis. Islam tidak mencegah orang untuk menjadi kaya berkat usahanya, namun perlu diingat dalam mencapai kekayaan tersebut haruslah sesuai dengan syariah Islam dan menimbun kekayaan serta menghambur-hamburkan uang bukanlah perbuatan yang Islami. Islam juga mengajarkan bahwa dalam setiap kekayaan umat Islam ada sebagian yang dimiliki umat Islam. Hal ini menjamin kepemilikan pribadi namun di sis lain juga menjamin terjadinya distribusi pendapatan yang merata. Hal ini yang tidak ditemukan dalam sistem ekonomi lain, baik kapitalis atau sosialis.

2.2. Prinsip – Prinsip Sistem Ekonomi Islam
Secara umum dan ringkas, sistem ekonomi Islam dibangun atas prinsip-prinsip berikut:
1.Alam ini mutlak milik Allah SWT
2.Alam merupakan nikmat karunia Allah yang diperuntukkan bagi manusia untuk dimanfaatkan
3.Alam karunia Allah ini untuk dinikmati dan dimanfaatkan dengan tidak melampaui batas-batas ketentuan
4.Hak milik perseorangan diakui sebagai hasil jerih payah usaha yang halal dan hanya boleh dipergunakan untuk hal-hal yang halal pula.
5.Allah melarang menimbun kekayaan tanpa ada manfaat bagi sesama manusia
6.Di dalam harta orang kaya itu terdapat hak orang miskin, fakir, dan lain sebagainya

Berangkat dari prinsip-prinsip Islam tersebut sistem ekonomi Islam di-rancang bangun. Bandingkanlah dengan sistem ekonomi kapitalis yang berprinsip berkorban sekecil-kecilnya untuk mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya. Prinsip ekonomi demikian, dipergunakan oleh pedagang dan pengusaha yang mencari keuntungan, serta konsumen untuk mendapatkan sisa guna sebesar-besarnya melebihi biaya yang dikeluarkan dan kemampuannya. Prinsip ekonomi kapitalis pada akhirnya cenderung menyebabkan seseorang untuk berlaku rakus dan tamak terhdap pencarian keuntungan dan pemenuhan kebutuhan. Pada tataran seperti inilah sistem ekonomi kapitalis dibangun. Termasuk analisis keseimbangan pareto optimum. 

2.3. Ciri – Ciri Sistem Ekonomi Islam
Di antara ciri-ciri ekonomi Islam ialah :
1. Melibatkan Tuhan
2. Berlandaskan taqwa
3. Penuh suasana kekeluargaan
4. Penuh kasih sayang
5. Keuntungan perniagaan untuk masyarakat
6. Tidak ada hutang berunsur riba

B. PERAN PEMERINTAH DALAM SISTEM EKONOMI ISLAM
2.4. Dukungan Pemerintah Pada Sistem Ekonomi Islam
Meski sudah menunjukkan eksistensinya, masih banyak kendala yang dihadapi bagi pengembangan ekonomi syariah di Indonesia. Soal pemahaman masyarakat hanya salah satunya. Kendala lainnya yang cukup berpengaruh adalah dukungan penuh dari para pengambil kebijakan di negeri ini, terutama menteri-menteri dan lembaga pemerintahan yang memiliki wewenang dalam menentukan kebijakan ekonomi.
Menurutnya, para ekonom yang ada di kabinet saat ini sebaiknya meninggalkan sistem ekonomi kapitalis dan mengikuti aturan main kapitalis, sehingga bisa keluar dari krisis. Saat ini para pelaku ekonomi islam belum terlalu menuntut pemerintah untuk lebih berpihak pada sistem ekonomi islam.
Kendala lainnya adalah masalah regulasi. Penerapan syariah yang makin meluas dari industri keuangan dan permodalan membutuhkan regulasi yang tidak saling bertentangan atau tumpang tindih dengan aturan sistem ekonomi konvensional. Para pelaku ekonomi islam sangat mengharapkan regulasi untuk sistem ekonomi islam ini bisa memudahkan mereka untuk berekspansi bukan malah membatasi. Saat ini, peraturan tentang permodalan masih menjadi kendala perbankan syariah untuk melakukan penetrasi dan ekpansi pasar. 

BAB III

SIMPULAN DAN SARAN

3.1. Simpulan
Sistem ekonomi Islam tidak sama dengan sistem-sistem ekonomi yang lain. Ia berbeda dengan sistem ekonomi yang lain. Ia bukan dari hasil ciptaan akal manusia seperti sistem kapitalis dan komunis. Ia adalah berpandukan wahyu dari Allah SWT.
Sistem ciptaan akal manusia ini hanya mengambil kira perkara-perkara lahiriah semata-mata tanpa menitikberatkan soal hati, roh dan jiwa manusia. Hasilnya, matlamat lahiriah itu sendiri tidak tercapai dan manusia menderita dan tersiksa kerananya. Berlaku penindasan, tekanan dan ketidakadilan. Yang kaya bertambah kaya dan yang miskin bertambah miskin. Ekonomi Islam pula.sangat berbeda.
3.2. Saran
Sistem Ekonomi Islam merupakan perwujudan dari paradigma Islam. Pengembangan Sistem Ekonomi Islam bukan untuk menyaingi sistem ekonomi kapitalis atau sistem ekonomi sosialis, tetapi lebih ditujukan untuk mencari suatu sistem ekonomi yang mempunyai kelebihan-kelebihan untuk menutupi kekurangan-kekurangan dari sistem ekonomi yang telah ada. Islam diturunkan ke muka bumi ini dimaksudkan untuk mengatur hidup manusia guna mewujudkan ketentraman hidup dan kebahagiaan umat di dunia dan di akhirat sebagai nilai ekonomi tertinggi. Umat di sini tidak semata-mata umat Muslim tetapi, seluruh umat yang ada di muka bumi. Ketentraman hidup tidak hanya sekedar dapat memnuhi kebutuhan hidup secara limpah ruah di dunia,tetapi juga dapat memenuhi kebutuhan sebagai bekal di akhirat nanti.jadi harus ada keseimbangan dalam memenuhi kebutuhan di dunia maupun di akhirat nanti.

DAFTAR PUSTAKA

 Chapra, M. Umer. The Future of Economics: An Islamic Perspective, terj. Jakarta: SEBI, 2001
Departemen Agama RI. Islam untuk Disiplin Ilmu Ekonomi. Jakarta: Departemen Agama RI, 2002
Karim, Adiwaraman, Ir., SE, MA. Ekonomi Mikro Islami Ed. II. Jakarta: IIIT Indonesia, 2003
Nasution, Mustafa E. Beberapa Pemikiran tentang Keuangan Publik Islam. Jurnal Mini Economica Edisi 34 thn. 2004
Pindyck, Robert S. dan Daniel L. Rubinfeld. Microeconomics 5th Ed. New Jersey: Prentice-Hall Inc., 2001

SISTEM EKONOMI ISLAM


MAKALAH




Disusun untuk memenuhi nilai mata kuliah sejarah dan perbandingan sistem ekonomi








Oleh :



Gindriyandi Suwanda  :  0 8 3 4 0 1 0 1 0







 



EKONOMI PEMBANGUNAN


FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SILIWANGI

2010

0 komentar: